Menurut sumber-sumber medis Palestina seperti diberitakan kantor berita Palestine al-Yawm dan dilansir media Press TV, Sabtu (2/6), Razan Ashraf al-Najjar sedang menangani para demonstran Palestina yang terluka di timur Khan Yunis, yang berlokasi sekitar 25 kilometer selatan Kota Gaza. Dia sempat membalut luka seorang pria yang terluka akibat tabung gas air mata.
Razan berada di jarak kurang dari 100 meter dari pagar pembatas perbatasan. Nahas, Razan terkena salah satu tembakan yang dilontarkan militer Israel ke arah demonstran Palestina.
Perempuan berusia 21 tahun itu pun luka parah dan langsung roboh ke tanah. Razan Najjar merupakan sukarelawan Kementerian Kesehatan Gaza.
Sulung dari enam bersaudara itu memilih karier di bidang paramedis untuk mendobrak budaya konservatif masyarakat Palestina. Dia ingin menunjukkan paramedis bukan hanya pekerjaan seorang laki-laki.
"Menjadi seorang pekerja medis bukan hanya tugas untuk pria. Itu juga pekerjaan bagi wanita," kata Razan saat diwawancara di perbatasan Jalur Gaza yang dikutip dari New York Times.
Jumat (1/6) adalah hari terakhir sang ayah, Ashraf al-Najjar bertemu dengan Razan. Ashraf teringat pagi itu Razan masih melakukan aktivitas paginya seperti biasa, bangun tidur, kemudian salat dan sahur sebelum memulai aktivitasnya sebagai paramedis.
Ribuan warga Palestina menghadiri pemakaman Razan Najjar di desanya Khuuza di wilayah perbatasan dengan Israel, timur Khan Younis dan wilayah selatan Gaza. Mereka berduka karena kehilangan sosok 'malaikat' di tengah bentrokan di jalur Gaza.
Saat pemakaman berlangsung, kru ambulans dan medis berdatangan menghadiri pemakaman. Isak tangis pecah mengiringi pemakaman jenazah, sementara ayah Razan terlihat memegang baju medis putrinya yang bernoda darah.
Atas pengabdiannya Razan Najjar dijuluki sebagai 'Angel of Mercy'. Salah satu ucapannya yang dikenang adalah pesannya untuk perdamaian di negaranya.
"Kita memiliki satu tujuan. untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang-orang. Dan mengirimkan pesan ke dunia: tanpa senjata dan kita bisa melakukan apa saja," kata Razan kala itu.
Selamat jalan Razan Najjar...